Enam pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta siap maju dalam perhelatan pemilukada. Empat pasangan diusung oleh partai politik, sedangkan dua pasangan maju dari jalur independen.
Dari calon-calon yang sudah mendaftar itu, sebagian sudah melaporkan harta kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Dan sebagian masih ada yang belum, karena sebelumnya tidak termasuk penyelenggara negara.
Berdasarkan data dari KPK, kekayaan Nachrowi Ramli tercatat mencapai Rp683.122.000. Namun jumlah itu adalah yang dilaporkan Ketua DPD Demokrat DKI Jakarta pada 30 Mei 2001. Sejak saat itu, belum ada lagi data yang tertera di KPK.
Harta Nachrowi ini terdiri dari harta tak bergerak berupa tanah di Depok, Jakarta Timur, dan Bogor. Nilainya Rp366.422.000. Kemudian, Nachrowi juga memiliki harta bergerak senilai Rp19,7 juta, serta giro setara kas Rp230 juta.
Sedangkan harta calon wakil gubernur yang diusung PKS, Didik Junaedi Rachbini, yang tertera di KPK adalah senilai Rp2.320.341.000 dan US$7 ribu. Jumlah ini adalah harta politisi PAN itu pada 22 Desember 2003 atau saat duduk sebagai anggota DPR.
Harta Didik ini terdiri dari harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan di Bogor, Depok, dan Jakarta Selatan senilai Rp1.885.341.000. Didik juga memiliki harta bergerak berupa BMW, Timor, dan motor Yamaha dengan nilai total Rp182 juta.
Selain itu, Didik memiliki giro setara kas dengan nilai Rp253.000.000 dan US$7 ribu. Sehingga total harta Didik mencapai Rp2.320.341.000 dan US$7 ribu.
Sementara itu, calon gubernur yang maju dari jalur independen, Hendardji Supandji, baru dua kali melaporkan kekayaannya, yakni pada 25 November 2007 dan 31 Oktober 2008. Pada 2007, harta Hendardji ini mencapai Rp5,245 milliar. Dan pada 2008, harta Hendardji naik sedikit menjadi Rp5,336 milliar.
Harta Hendardji ini terdiri dari harta bergerak berupa tanah di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Bogor, dan Cianjur. Pada 2007, harta bergerak ini memiliki nilai Rp2,861 milliar dan naik pada 2008 menjadi 2,941 milliar.
Kemudian, Hendardji juga memiliki harta bergerak berupa alat transportasi yang pada 2008 memiliki nilai Rp750 juta. Selain itu, Hendardji memiliki harta bergerak lainnya berupa logam mulia, batu mulia, barang seni, dan barang antik. Nilainya menjapai Rp174,56 juta.
Harta berupa giro dan setara kas lainnya yang dimiliki Hendardji pada 2007 mencapai Rp1,3 milliar dan naik pada 2008 menjadi Rp1,312 milliar. Hendardji pun memiliki piutang senilai Rp226 juta.
• VIVAnews