Ruhut Sitompul minta kader yang terlibat kasus korupsi agar mundur
Ismoko Widjaya, Nur Eka Sukmawati
Ruhut Sitompul (VIVAnews/Adri Irianto)
VIVAnews - Ruhut Sitompul, anggota Komisi III DPR dari Fraksi Demokrat, tak lama lagi akan menghadap Ketua Fraksi Nurhayati Ali Assegaf. Pemanggilan Ruhut ini diduga terkait komentarnya yang kerap mendesak politisi Demokrat lainnya untuk mundur.
"Saya baru meminta Pak Ruhut untuk bertemu saya," kata Nurhayati Assegaf di gedung DPR, Jakarta, Kamis 21 Juni 2012.
Meski akan memanggil Ruhut, Nurhayati belum merinci kapan pemanggilan itu akan dilakukan. Nurhayati tidak membantah dan tidak membenarkan bahwa pemanggilan Ruhut ini terkait pernyataannya yang meminta sejumlah petinggi Demokrat untuk mundur, termasuk Ketua Umum Anas Urbaningrum.
Tetapi, satu hal yang ditegaskan Nurhayati, dirinya tidak memberikan peringatan apapun kepada Ruhut. "Saya tidak memberikan peringatan tertulis kepada Pak Ruhut," kata Nurhayati.
Terkait pemberian surat peringatan, Nurhayati memastikan proses itu akan dilakukan bila ada kader yang tidak taat azas dan tidak taat aturan. Nurhayati mengambil contoh mantan anggota DPR dari Fraksi Demokrat yang juga artis penyanyi, Tere.
"Tere empat bulan tidak masuk juga kami beri surat peringatan, karena diberi surat peringatan dia mengundurkan diri," kata Nurhayati.
Ruhut Sitompul meminta semua kader yang disebut-sebut terlibat kasus korupsi Hambalang dan Wisma Atlet untuk mundur dari partai. Ruhut meminta agar kader-kader yang terbukti terlibat untuk lebih memiliki rasa sayang terhadap partai.
"Saya melihat dan hanya bisa mengatakan semua itu, akan indah kalau kita bisa mundur, jangan dimundurkan," kata Ruhut di Gedung DPR, Kamis 31 Mei 2012. (ren)