Luthfi Hasan Dinilai Belum "Menjual" untuk Capres
05 September 2012, 08:06:05 Dilihat: 359x

Ahmad Dani - Okezone
Rabu, 05 September 2012 05:23 wib
Luthfi Hasan Ishaaq
JAKARTA- Rencana Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung Luthfi Hasan Ishaaq sebagai calon presiden 2014, dinilai sebagai langkah yang cukup berani. Lantaran nama Luthfi belum melambung sebagai tokoh utama nasional yang diperbincangkan luas oleh publik.
“Langkah mengusung pencapresan Presiden PKS ini menarik karena merupakan manifestasi keberanian berpolitik PKS, di samping berangkat atas kejujuran sikapnya yang selama ini dikenal ambigu (mendua) antara mengutamakan tokoh sendiri atau dari luar terhadap agenda kepemimpinan bangsa,” kata Ketua Ketua Dewan Direktur Lembaga Kajian Publik Sabang-Merauke Circle (SMC), Syahganda Nainggolan di Jakarta, Selasa (4/9/2012).
Dikatakan Syahganda, meski ketokohan Luthfi belum menjual, tapi diharapkan rencana pencalonannya akan membangun dinamika politik baru dalam menghadirkan sosok-sosok yang masih tenggelam untuk segera diperkenalkan ke publik nasional, sehingga memberi pilihan politik yang beragam kepada masyarakat luas untuk mengukur tingkat kapabalitas maupun kepantasan masing-masing calon presiden.
“Termasuk, implikasinya dapat mendorong kehadiran figur-figur muda untuk ditimbang-timbang melalui kekuatan politik lain ke dalam persiapan Pilpres 2014, baik sebagai calon presiden atau wakil presiden. Ini karena Luthfi dipandang mewakili keterwakilan orang muda dengan usianya yang memasuki 51 tahun,” ujar Syahganda.
Menurutnya, komitmen menampilkan Luthfi ke ajang Pilpres 2014, tidak harus dipandang adanya momentum kemenangan dukungan bagi PKS. Sebab untuk itu, PKS masih memerlukan perjuangan ekstra keras dalam memenuhi syarat ambang batas perolehan suara nasional di parlemen (parlementary threshold) sebesar 3,5 persen, untuk mendudukkan wakil-wakilnya di DPR RI.
Sementara itu, pencapaian syarat pengajukan calon presiden juga tidak mudah untuk diatasi PKS, karena berdasarkan UU No 42/2008 tentang Pilpres 2009 yang masih belum direvisi DPR, suatu partai politik atau gabungan partai politik baru berhak mengajukan pasangan capres apabila mencapai ambang batas perolehan suara hasil Pemilu Legislatif minimal 20 persen, sebagai patokan presidential threshold. “Inilah hakikat perjuangan berat PKS ke depan bila ingin mencalonkan kadernya menjadi presiden,” tegasnya.
Karena itu, lanjut Syahganda, PKS harus mempersiapkan diri dengan sepenuh kekuatan untuk tampil pada Pemilu Legislatif agar mendapat dukungan suara yang besar, selain mengupayakan segala cara untuk bersama mitra koalisi menyepakati pencalonan kader PKS ke pertaruangan Pilpres 2014.
“Jadi, memang, memerlukan konsolidasi yang luar biasa sekali, apalagi ditambah upaya membangun kelayakan dari calon PKS sendiri yang terbilang figur baru,” katanya.
Soal figur baru itu, sudah sepatutnya menciptakan daya juang lebih besar akibat figur lama PKS yang tergolong popular seperti Hidayat Nurwahid, tidak realistis lagi untuk dimajukan ke pertarungan Pilres 2014, mengingat popularitasnya yang tidak mengangkat saat Pemilukada DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
(ugo)
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.