Pemimpin muda Korea Utara, Kim Jong-un, mendapat dua posisi baru warisan mendiang ayahnya. Peangugerahan posisi baru ini berlangsung jelang peluncuran roket Unha-3 antara 12-16 April 2012, yang mendapat kecurigaan dari negara-negara tetangga karena muslihat untuk ujicoba rudal balistik.
Menurut stasiun berita BBC, mengutip media pemerintah Korut, Kim menerima dua jabatan sekaligus di Partai Pekerja, yang merupakan partai satu-satunya yang berkuasa mutlak di negara komunis itu. Dia kini juga berposisi sebagai Ketua Komisi Militer dan anggota Komite Tetap di Politbiro.
Pengumuman itu muncul setelah Korut menggelar konferensi partai, yang sangat jarang terjadi. Pertemuan itu memasuki babak penting transisi kekuasaan dari mendiang Kim Jong-il ke putra ketiganya yang jadi pemimpin baru Korut, Kim Jong-un.
Baru berusia 29 tahun, Jong-un memimpin Korut sejak 29 Desember 2011. Dia terpilih menggantikan ayahnya, Kim Jong-il, yang meninggal 12 hari sebelumnya.
Korut pun tengah bersiap merayakan seratus tahun lahirnya Bapak Pendiri Korea Utara, Kim Il-sung, yang tak lain adalah kakek Jong-un. Perayaan besar-besaran akan berlangsung Minggu, 15 April 2012.
Sebagian bagian dari perayaan, Korut pun berencana meluncurkan roket Unha-3. Mereka mengaku roket itu akan membawa satelit cuaca.
Namun, peluncuran roket sudah mengundang kewaspadaan dari sejumlah negara, mulai dari Korea Selatan, Jepang, hingga AS. Jepang bahkan sudah menegaskan bakal menembak jatuh roket itu bila melintas wilayah udara mereka. (adi)
• VIVAnews