Fajar Nugraha
Kamis, 06 September 2012 21:05 wib
Penjara khusus tersangka teroris (Foto: AP)
KAIRO - Kelompok pemerhati HAM internasional, Human Rights Watcht (HRW) mengaku menemukan bukti baru mengenai penyiksaan yang dialami oleh tahanan di penjara Amerika Serikat (AS). Tahanan-tahanan tersebut menjalani penyiksaan brutal di penjara rahasia yang dibuat oleh Dinas Intelijen AS (CIA).
Laporan HRW ini turut menyebutkan gambaran lengkap antara kerja sama Pemerintah AS dengan rezim mantan pemimpin Libya Muammar Khadafi, usai serangan 11 September 2001. Dalam laporan tersebut, AS menyerahkan tahanan kelompok Islamis yang menjadi musuh Khadafi dan ditahan di penjara internasional.
Penjara CIA ini sebelumnya merupakan buah pikiran dari Pemerintahan George W Bush dengan penjara Guantanamo yang menjadi lokasi utama dari tersangka teroris. Penyiksaan yang dilakukan umumnya seperti teknik waterboarding atau penyiksaan yang memasukan air ke tahanan dalam jumlah berlebihan.
Laporan setebal 154 halaman tersebut berisi wawancara dengan 14 warga Libya yang dalam pengasingan. Mereka menggambarkan adanya penyiksaan sistematis, ketika menjalani proses tahanan di Afghanistan. Beberapa dari mereka turut menceritakan penyiksaan saat diinterogasi di Pakistan, Maroko, Thailand, Sudan dan belahan dunia lain, sebelum akhirnya pihak Amerika menyerahkan kembali ke Libya.
"Tidak hanya musuh-musuh Khadafi dikirim langsung oleh AS kepada Khadafi sendiri, CIA juga melakukan penyiksaan terhadap mereka. Jangkauan pelanggaran yang dilakukan oleh Pemerintahan George W Bush ini, ternyata lebih luas," ujar penasihat kontrateroris HRW Laura Pitter, seperti dikutip Associated Press, Kamis (6/9/2012).
Laporan ini dikeluarkan setelah beberapa hari lalu Kementerian Kehakiman AS mengumumkan tidak akan mendakwa personel CIA yang melakukan penyiksaan, dengan dakwaan kriminal. Pihak kementerian menyatakan, mereka tidak bisa membuktikan bahwa personel CIA itu bertindak berlebihan yang telah ditentukan oleh pemerintahan mantan Presiden Bush.(faj)